Rabu, 05 Mei 2010
sriwijaya fc ngajak persipura bermain ngotot
Sriwijaya FC ajak Persipura Bermain Ngotot
Pelatih Sriwijaya FC (SFC), Rahmad Darmawan di Palembang, Selasa (4/5) mengatakan, meskipun timnya sudah tidak memiliki kepentingan lagi di ajang DISL karena kans untuk juara sudah tertutup, tapi meraih kemenangan atas tim “Mutiara Hitam” adalah suatu keharusan.
Keinginan ini serupa dengan Persipura yang menjadikan setiap laga sisa DISL sebagai laga hidup dan mati, untuk mengejar pemuncak klasemen sementara yang masih bertengger Arema Indonesia.
“Orang boleh bicara seperti itu. Tapi, sebenarnya tidak begitu. Laga melawan Persipura sangat berpengaruh bagi tim kami secara psikologis. Tentunya, menang atas Persipura memberikan nilai berbeda bagi tim kami,” ujar Rahmad.
Dalam empat kali pertemuan, kedua tim menuai hasil yang cukup berimbang dengan sama-sama meraih dua kali kemenangan dan dua kali kekalahan. Keempat pertandingan itu merupakan laga krusial untuk menentukan gelar juara bagi kedua tim. Persipura sempat meraih dua kemenangan atas SFC pada musim lalu dan berbuah gelar DISL.
Bagi SFC, kemenangan secara kontroversial pada partai final Copa musim lalu atas Persipura, membuat "Laskar Wong Kito" menorehkan sejarah dengan berhasil menjadi juara Copa dua tahun berturut-turut.
“Jujur, Persipura merupakan lawan yang benar-benar berbeda. Bagi saya pribadi, kemenangan dan kekalahan dari Persipura akan sangat berkesan,” ujar pelatih asal Metro, Lampung ini.
Rahmad menambahkan, alasannya tak lain juga karena dia adalah mantan pelatih Persipura yang sempat memberikan gelar Liga Super di tahun 2005.
Keberhasilan membawa Persipura menjadi juara bahkan menjadi tinta emas perjalanan karirnya, karena Persipura adalah tim pertama yang dilatih setelah menimba ilmu kepelatihan sepakbola di Jerman.
“Persipura adalah tim yang selalu ada di hati saya. Saya benar-benar menghargai tim ini, terutama kepada masyarakatnya yang demikian menghargai saya,” urai Rahmad.
SFC bermodalkan hasil positif setelah berhasil melibas Persiwa Wamena 4-1 di hadapan publik sendiri, Minggu (2/3), sedangkan Persipura hanya mampu bermain imbang 1-1 atas Persib Bandung pada hari yang sama.
“Kami tidak bisa bermain seperti saat melawan Persiwa yang masih memberikan banyak ruang dan peluang untuk lawan. Menghadapi Persipura tidak bisa seperti itu, karena pemain depan mereka memiliki kecepatan dan skill yang baik,” ujar pelatih berusia 43 tahun ini.
Untuk itu, Rahmad menekankan kepada skuad besutannya dapat bermain variatif dan sedikit lebih ketat. “Menghadapi Persipura, kami tidak bisa menerapkan zona marking karena tim ini mampu mengkombinasikan antara kerja tim dan skill individual. Tim harus pintar, kapan harus bermain ketat dan kapan bermain dengan menahan,” ujar dia lagi.
Pada laga krusial ini, SFC lebih diuntungkan karena tampil dengan kekuatan penuh, sedangkan Persipura akan kehilangan delapan pemainnya yang terkena akumulasi kartu kuning dan cedera.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar